New Media Tower adalah salah satu bangunan yang telah berdiri, dan merupakan salah satu dari rencana 6 bangunan hemat energi (energy saving building) yang akan dibangun oleh UMN. Bangunan ini didesain oleh salah satu arsitek ternama di Indonesia yakni Budiman Hendropurnomo dari Biro Arsitektur PT. Duta Cermat Mandiri.
Strategi penghematan energi disertakan pada semua aspek dari gedung. Mulai dari menentukan orientasi massa bangunan yang memperhatikan arah sinar matahari sehingga mengurangi terik cahaya dan panas matahari. Salah satu upaya mengurangi efek tersebut yaitu dengan menerapkan konsep double skin yang menggunakan material aluminium perforated yang didesain dengan pola-pola tertentu sehingga mampu mereduksi panas matahari langsung, serta memberi penerangan yang optimal terhadap ruang-ruang kelas di dalamnya sehingga tanpa tambahan lampu, ruangan cukup terang untuk membaca namun cukup nyaman. Untuk penerangan tambahan digunakan lampu hemat energi dan T5 fluorescence. Dalam hal ini, UMN sebagai pionir dalam pengguaan konsep doble skin. Selain itu, ukuran dan penempatan jendela, jenis lampu, sistem pendingin dan sistem ventilasi juga menjadi bagian dari strategi penghematan energi.
Sebagai gedung hemat energi, New Media Tower juga dibangun dengan memaksimalkan resapan air dari keseluruhan lahan, sekaligus penerapan recycling dari air kotor. Air hujan ditampung dalam kolam air terbuka bersama air hasil recycled water dari sewage treatment plant (STP). Setelah didaur ulang melalui proses Water Treatment Plant (WTP), air tersebut digunakan untuk untuk menyirami tanaman, “flushing water” untuk toilet dan pemakaian air di cooling tower untuk mendinginkan ruang-ruang kerja melalui system water cooled air conditioning.
Sedangkan untuk sistem ventilasi, bangunan ini didesain dengan mengoptimalkan ventilasi alami yaitu memperbanyak opening sehingga sirkulasi udara dapat dapat terjadi dengan baik. Hal ini diterapkan untuk area parkir di semi basement. Konsep ventilasi pasif memungkinkan untuk menggunakan energi alam dimana lubang-lubang pohon menyedot udara di area parkir keluar sedangkan udara bersih mengalir dari bidang terbuka di samping area parkir.
Secara keseluruhan, energi yang bisa dihemat mencapai 46 persen dari total energi yang seharusnya dikonsumsi bila tanpa menerapkan konsep-konsep diatas.
Gedung ini didesain menjadi sebuah bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi dan fungsional. Makanya setiap bagian yang ada pada gedung ini sebisa mungkin bermanfaat. Salah satu contohnya, pada area parkir menggunakan sistem semi basement yang memanfaatkan secara maksimal ventilasi dan penerangan alami sehingga mengurangi penggunaan ventilasi mekanik dan pemakaian lampu pada siang hari. Sedangkan untuk bagian atap akan digunakan untuk inkubator bisnis dan riset dalam bidang teknologi ICT dan new media, yang dikelilingi oleh taman sekaligus sebagai sarana rekreasi.
source: http://www.umn.ac.id/newsdetail.php?id=236